Dua Peristiwa Bikin Heboh Rohil Riau: Tukang Panen Sawit  Tewas Usai Leher Tersayat Egrek Sendiri dan Dilaporkan Hilang  Ternyata Pria Ini Diduga Dibunuh Suami Selingkuhannya

Ilustrasi (Dok:Net)

 

ROKAN HILIR  (SURYA24.COM) - Seorang tukang panen sawit di Rokan Hilir, Riau bernama Yudi Rahma (35) ditemukan tewas. Ia tewas bersimbah darah usai lehernya kena egrek yang dibawanya sendiri.

     Kapolres Rohil, AKBP Andrian Pramudianto mengatakan korban diduga terkena egrek di kebun sawit daerah Jadi Makmur, Bagan Sinembah, Rabu (8/3) sore.

    "Kejadian berawal saat korban naik motor pulang kerja. Korban bawa egrek," terang Andrian, Kamis (9/3/2023).

     Korban mengendarai sepeda motor setelah selesai manen kelapa sawit dan mengarah pulang ke rumah. Selanjutnya alat berupa egerek dibawa dengan tangan sebelah kiri memegang dan sedangkan tangan sebelah kanan memegang kendaraan.

   Di perjalanan egerek diduga tersangkut di batang sawit. Sehingga pisau tajamnya tertarik ke belakang dan mengenai leher korban.

    "Alat tersebut di bagian belakang nyangkut di pohon kelapa sawit. Sehingga egrek ini meluncur ke belakang mengenai leher dari korban," katanya seperti dilansir detik.com.

   Akibat leher tersayat, korban pun terkapar bersimbah darah di jalan. Korban akhirnya ditemukan warga yang melintas dengan kondisi tewas.

     Setelah dibawa ke rumah duka di Suka Maju, korban langsung dikebumikan pukul 18.00 WIB. Bahkan pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut.

     "Korban meninggal di lokasi dengan luka di leher dan sudah dimakamkan," kata Andrian.

Dibunuh Suami Selingkuhan

     Sementara itu Agusman Siagian (37), pria di Rokan Hilir (Rohil), Riau dilaporkan hilang hingga akhirnya ditemukan tewas di parit. Setelah diusut rupanya Agus tewas akibat dibunuh.

       Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto mengatakan insiden itu terungkap setelah keluarga korban melapor ke polisi. Dalam laporan, korban disebut sudah hilang sejak 22 Februari lalu.

 

     "Awalnya anggota kami di Desa Lestari itu mendapat laporan dari istri korban bahwa suaminya tidak pulang ke rumah sejak 22 Februari," kata Andrian, seperti dilansir detik.com, Kamis (9/3/2023).

    Namun pada Minggu (5/3) kemarin pihak keluarga dapat informasi dari masyarakat sepeda motor milik korban sudah 11 hari terparkir di Gang Kenanga, Rokan Rejo. Bhabinkamtibmas dan perangkat desa lain langsung berangkat ke lokasi.

     "Siang itu juga sekitar pukul 13.30 WIB dari anggota dan warga menyusuri kebun sawit milik masyarakat. Pukul 14.45 WIB mayat korban ditemukan oleh adiknya Sudirman Siagian," katanya.

     Mayat korban ditemukan berada di dalam parit bekoan atau parit yang dibuat pakai alat berat. Tetapi kondisi mayat tidak lagi bisa dikenali karena sudah membusuk di parit.

     Mayat pun dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. Hasi outopsi di rumah sakit, korban diduga kiat dibunuh karena ditemukan sejumlah luka di tubuh.

     "Ditemukan luka terbuka di paha kiri, patah pada tulang rahang sebelah kiri, tulang pipi sebelah kiri, tulang belakang kepala, tulang belakang segmen leher. Termasuk tulang paha sebelah kiri akibat kekerasan tajam," kata Andrian.

Diduga Agusman Dihabisi karena Selingkuhi Istri Orang

     Setelah menerima hasil outopsi forensik, Reskrim Polres Rohil pun bergerak cepat. Di mana korban terakhir diketahui ada di daerah Rokan Rejo bersama dua wanita, Mikha br Simanjuntak dan anaknya Hesti Nababan.

     "Dari keterangan salah seorang wanita yaitu Mikha mengatakan bawa Selasa (21/2) lalu pelaku Piliamam, Perjuangan dan Mikha merencanakan memberikan pelajaran atau menghabisi korban. Mikha mengajak korban ke lahan dan dua pelaku lain sudah menunggu," kata Kapolres.

 

     Di kebun itulah pelaku dihabisi oleh para pelaku. Korban dibacok, dipukuli hingga akhirnya dibuang ke parit setelah tewas.

     Hasil pemeriksaan barulah diketahui motif pembunuhan karena perselingkuhan. Ada cinta segitiga antara para pelaku dan juga korban.

    "Motif cinta segitiga, selingkuh. Yang jelas pelaku wanita tengah hamil anak si korban dan suaminya sakit hati, makanya dibunuh korban ini," katanya.

    "Dua orang sudah tersangka (Mihka dan Perjuangan). Satu pelaku lain telah DPO, belum tahu ini hubungannya apa teman atau saudara pelaku yang suami istri ini," kata Andrian lagi.***